Typical Coalbed Methane Well. Source: Ecos Consulting
“Pemerintah saat ini sedang mengurus pemanfaatan gas CBM untuk listrik diharapkan akhir tahun ini (2011) sudah ada listrik dari gas CBM,”ujar Direktur Jenderal Migas Evita H. Legowo usai mengumumkan Pemenang Lelang WK Gas Metana Batubara tahun 2011, Kamis (14/7/2011).
Namun demikian, “kami sebagai Pemerintah sangat menyadari bahwa CBM ini sebagai barang baru, oleh karena itu kami siap seandainya didalam perjalanannya ada hal-hal yang perlu diperbaiki,”lanjutnya.
Tingkat keberhasilan eksplorasi gas metana batu bara (coal bed methane/CBM) lebih besar dibandingkan eksplorasi minyak dan gas bumi konvensional karena lapisan batu bara selain bertindak sebagai source rock, juga sekaligus sebagai reservoir.
Sifat kedalaman pengeboran CBM relatif lebih dangkal bila dibandingkan dengan gas konvensional, tidak migrasi dan terserap pada pori-pori mikro. Sementara gas konvensional, biasanya memerlukan pengeboran yang relatif dalam, migrasi serta mengambang.
Berdasarkan road map pengembangan CBM di Indonesia, ditargetkan pada tahun 2011 dapat dihasilkan 9,25 MMSCFD dari 7 wilayah kerja CBM. Gas tersebut ekivalen dengan 23,01 MW. Pada 2015, ditargetkan dapat dihasilkan gas sebesar 500 MMSCFD, 1000 MMSCFD pada tahun 2020 dan 1.500 MMSCFD pada tahun 2015 mendatang. Total sumber daya CBM Indonesia mencapai 453,3 TCF yang tersebar 55 dalam 11 cekungan. (SF)
Sumber: ESDM
Post a Comment